Kalau merujuk ke Wikipedia, website itu *kurang lebihnya* adalah sekumpulan halaman-halaman situs yang saling berhubungan, yang berisi teks, gambar, video atau file-file digital lainnya dan biasanya memiliki 1 alamat domain atau IP address khusus pada jaringan internet (Internet Protocol-based network). Website ini harus di dimuat (hosting) pada sebuah web server sehingga bisa diakses melaui jaringan, baik itu jaringan internet ataupun jaringan LAN (Local area network) yang lebih private.
Berdasarkan pengoperasiannya, ada 2 jenis website secara umum, yaitu website statis (Static Website) dan Website Dinamis (Dynamic Website).
Website Statis hanya memiliki front end, yaitu halaman-halaman situs yang bisa diakses oleh pengunjung.
Biasanya web jenis ini hanya dibuat dengan kode HTML (hypertext markup language) dan kadang2 dilengkapi dengan script javascript dan flash untuk memperindah tampilan.
Konten website statis tidak dapat diupdate karena memang tidak disediakan fasilitas ini. Kalaupun ingin merubah isi website statis, harus merombak kode-kode HTMLnya dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang mengerti bahasa HTML. Pembuatan website seperti ini relatif sangat mudah tapi kurang baik untuk popularitas di mata search engine sehingga perlu usaha lebih banyak untuk mempopulerkan website statis dan mendatangkan pengunjung, misalnya dengan beriklan.
Website statis biasanya berupa company profile sederhanya, brosur online, atau situs-situs yang berisi informasi sederhana yang tidak perlu dirubah.
Website Dinamis biasanya memiliki front-end dan back end.
Front end adalah halaman-halaman situs yang bisa diakses pengunjung, sedangkan back-end yang biasa disebut CMS (content management system) atau biasa juga disebut Admin Area, atau kalau di dunia blog dikenal dengan nama Dashboard, berfungsi untuk mengupdate halaman-halaman front-end. Jadi halaman back end biasanya hanya bisa diakses oleh pemilik atau pengelola situs dengan username dan password yang telah ditetapkan.
Ada berbagai macam bentuk halaman back-end yang dibuat sesuai kebutuhan. Pada back-end atau admin area ini kita bisa merubah isi tulisan2 pada halaman situs, menambah tulisan atau artikel baru, mengupdate katalog produk seperti pada toko online, mengupdate portfolio, memanage iklan yang tampil di halaman situs jika ada, mengontrol user atau member situs dan lain-lain.
Website dinamis juga bisa dibuat interaktif dimana pengunjung atau user bisa meninggalkan komentar, menuliskan artikel baru dan lain-lain tergantung fungsi dan tujuan situs tersebut.
Berbeda dengan website statis, pembuatan website dinamis jauh lebih rumit dan komplikatif tergantung fitur-fitur yang diinginkan. Yang pasti untuk membangun sebuah web dinamis tidak cukup dengan bahasa HTML biasa tapi juga harus mengabungkan antara Web Sever (Apache, IIS, Tomcat), bahasa pemograman/script yang bekerja di sisi server tersebut (PHP, Perl, ASP dll) serta database.
Nah website dinamis sendiri berbagai tipe dan terus berkembang berdasarkan, fungsi, fitur dan tujuan pembuatannya, antara lain :
Kalau di bahas semua sebetulnya masih banyak jenis-jenis website berdasarkan fitur dan peruntukannya, tapi gambaran di atas sudah cukup jelas untuk menggambarkan jenis-jenis website dinamis yang umum kita temukan di internet. Dan seiring kebutuhannya banyak website yang merupakan penggabungan dari jenis-jenis website yang ada diatas.
Semoga bisa bermanfaat, khususnya buat anda yang ingin mencari jasa pembuatan website yang cocok
Jasa Pembuatan Blog disini
Dan silahkan kalau ada yang mau menambahkan…
Sumber : Disini
09 Februari 2011
Perbedaan Blog dan Web
Label:
Blog